TEKS: @wrabakti | PHOTO: istimewa
California State dikenal sebagai episentrum berkembangnya surf & skate culture di AS. California di era 70s to early 80s adalah masa dimana budaya dan industri skateboard mulai terbentuk & berkembang. Menjadi semacam turunan dari selancar yang sudah lebih dulu populer, budaya & industri skateboard tumbuh besar di pesisir California, dimana Santa Monica & Venice Beach area adalah salah satu daerah yang memiliki sejarah panjang di sub-kultur ini. Pada era itu, hampir 90% skateboarder di California ya surfing juga.
Berbicara tentang area Venice Beach & Santa Monica, atau biasa disebut dengan Dogtown tidak lepas dari nama-nama besar seperti Z-Boys. Z-Boys atau Zephyr Competition Skateboarding Team terdiri dari berapa skater muda berbakat yang tumbuh di daerah Dogtown. Berawal dari tongkrongan mereka di sebuah surf shop, Jeff Ho Surf Shop & Zephyr Production yang berlokasi di Venice Beach. Z-Boys sendiri terdiri dari beberapa nama legendaris di skateboard scene seperti Tony Alva, Stacy Peralta, Chris Cahill dan anggota termuda mereka Jay Adams, atau lebih dikenal dengan nama Jay Boy yang masih berusia 13 tahun.
Born and bred outta Santa Monica, Jay Boy sudah bersentuhan dengan surfing dan skateboarding sejak usia yang sangat muda. Being in the water catching waves and surfed the concrete on his board has become Jay’s natural element. Gaya bermain skateboardnya pun banyak terpengaruh dari surfing, seperti halnya ketika ia skating di half pipe dan pool, flow gerakannya seakan sedang carving the waves. Menjadi bagian dari team Zephyr di usia yang sangat muda, Jay adalah salah satu skater yang membentuk skateboarding menjadi seperti sekarang, inovasi style dan trick baik vert ataupun street skating yang agresif dan stylish adalah pengembangan dari gaya skateboarding Jay Adams & Z-Boys di era itu. Jay tercatat menjadi member Z-Boys pertama yang bertanding di pro contest pada tahun 1975, disaat banyak skater lain masih berkutat dengan trick basic seperti hand stand & kickturn, Jay Boy tampil dengan gaya skating yang fresh & bold.
Unfortunately, berbeda dengan beberapa team mate-nya yang lain, karir skateboardnya berjalan kurang mulus. Kehidupan pribadinya di luar skateboarding banyak tersandung masalah di era 80an sampai 90an. Utamanya masalah yang terkait dengan kecanduan narkotika dan kekerasan sehingga menyeretnya ke rentetan masalah yang berujung penjara. Hal itu membuat karir skateboardingnya tenggelam. Tidak banyak brand yang mau terafiliasi dengan skater bermasalah, yang tentu saja bisa berdampak buruk terhadap brand itu sendiri. Kehilangan orang-orang terdekatnya secara bertubi-tubi juga menjadi salah satu faktor yang membuatnya larut dalam kecanduannya. Semua itu berlanjut, bahkan sampai ketika proses produksi film dokumenter Dogtown & Z-Boys, ia harus mendekam di penjara selama 2,5 tahun due to (another) drug related charges. Film dokumenter Dogtown & Z-Boys, disutradarai oleh Stacy Peralta, one of the original Z-Boys & team mate Jay Adams. Film yang dirilis di tahun 2001 ini berhasil menjadi salah satu film dokumenter skateboard yang influensial dan memenangkan Audience Award & Directing Award di Sundance & Best Documentary di Independent Spirit Awards. Kesuksesan film Dogtown, berlanjut ketika dirilisnya feature film Lords of Dogtown yang juga ditulis oleh Stacy Peralta. Momen tersebut pun berdampak pada Jay Adams khususnya, yang pada saat itu baru keluar dari penjara dan drug free. Nama Jay Boy Adams kembali bersinar dan berujung ke beberapa endorsement deal.
Di tahun 2005 ia kembali terjerat masalah dengan hukum yang mengakibatkan ia harus kembali di bui selama 4 tahun, sebelum akhirnya dibebaskan pada tahun 2008. Terlepas dari segala personal struggle yang harus ia jalani, tidak bisa dipungkiri bahwa Jay Adams adalah salah satu skater yang berperan besar kepada modern skateboarding, seperti yang diungkapkan oleh Stacy Peralta; “Adams, is probably not the greatest skater of all time, but I can say without fear of being wrong that he is clearly the archetype of modern-day skateboarding”. Jay melewati hari-harinya dengan skateboarding dan surfing, bahkan disaat masa-masa sulitnya berjuang melawan kecanduan sampai di titik kematiannya di tahun 2014 karena serangan jantung, di usia 53 tahun. Ia adalah tipikal orang yang walk the talk, ia menjalani apapun itu yang ia yakini dan ucapkan. Salah satu kutipan quote-nya yang dikenal luas adalah “You didn’t quit skateboarding because you got old, you got old because you quit skateboarding”. Dalam rentang karirnya, through his ups & downs, pengaruh dan impact dari apa yang Jay Boy Adams lakukan dalam skateboarding sangatlah besar, baik itu ia sadari atau tidak. Rest easy, legend!
100 ++ Handcrafted product for OUTCULT TRIBE!
Website Software